This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 20 November 2014

Kabupaten Lampung Utara


Kabupaten Lampung Utara adalah salah satu kabupaten di Provinsi LampungIndonesia. Kabupaten ini dulunya adalah kabupaten terluas/terbesar di Provinsi Lampung yang sekarang meliputi Kabupaten Lampung Utara sendiri, Kabupaten Way KananKabupaten Lampung Barat (yang melahirkan Kabupaten Pesisir Barat), dan Kabupaten Tulang Bawang (yang melahirkan Kabupaten Tulang Bawang Barat dan Kabupaten Mesuji).

Sejarah

Pada awal masa kemerdekaan, berdasarkan UU RI Nomor 1 Tahun 1945, Lampung Utara merupakan wilayah administratif di bawah Karesidenan Lampung yang terbagi atas beberapa kawedanan, kecamatan dan marga.

Pemerintahan marga dihapuskan dengan Peraturan Residen 3 Desember 1952 Nomor 153/1952 dan dibentuklah “Negeri” yang menggantikan status marga dengan pemberian hak otonomi sepenuhnya berkedudukan di bawah kecamatan. Dengan terjadinya pemekaran beberapa kecamatan, terjadilah suatu negeri di bawah beberapa kecamatan, sehingga dalam tugas pemerintahan sering terjadi benturan. Status pemerintahan negeri dan kawedanan juga dihapuskan dengan berlakunya UU RI Nomor 18 Tahun 1965.
Berdasarkan UU RI Nomor 4 (Darurat) Tahun 1965, juncto UU RI Nomor 28 Tahun 1959, tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten-Kabupaten dalam Lingkungan Sumatera Selatan, terbentuklah Kabupaten Lampung Utara di bawahProvinsi Sumatera Selatan. Dengan terbentuknya Provinsi Lampung berdasarkan UU RI Nomor 14 Tahun 1964, maka Kabupaten Lampung Utara masuk sebagai bagian dari Provinsi Lampung.
Kabupaten Lampung Utara telah mengalami tiga kali pemekaran sehingga wilayah yang semula seluas 19.368,50 km² kini tinggal 2.765,63 km². Pemekaran wilayah pertama terjadi dengan terbentuknya Kabupaten Lampung Barat berdasarkan UU RI Nomor 6 Tahun 1991, sehingga Wilayah Lampung Utara berkurang 6 kecamatan yaitu: Sumber JayaBalik BukitBelalau,Pesisir TengahPesisir Selatan dan Pesisir Utara.
Pemekaran kedua tejadi dengan terbentuknya Kabupaten Tulang Bawang berdasarkan UU RI Nomor 2 Tahun 1997. Wilayah Lampung Utara kembali mengalami pengurangan sebanyak 4 kecamatan yaitu: Menggala, Mesuji, Tulang Bawang Tengahdan Tulang Bawang Udik. Pemekaran ketiga terjadi dengan terbentuknya Kabupaten Way Kanan berdasarkan UURI Nomor 12 Tahun 1999. Lampung Utara kembali berkurang 6 kecamatan yaitu: Blambangan UmpuPakuan RatuBahugaBaradatu,Banjit dan Kasui. Kabupaten Lampung Utara, saat ini tinggal 8 kecamatan yaitu: KotabumiAbung SelatanAbung Timur,Abung BaratSungkai SelatanSungkai UtaraTanjung Raja dan Bukit Kemuning.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2000 jumlah kecamatan dimekarkan menjadi 16 kecamatan dengan mendefinitifkan 8 kecamatan pembantu yaitu : Kotabumi UtaraKotabumi SelatanAbung SemuliAbung SurakartaAbung TengahAbung TinggiBunga Mayang dan Muara Sungkai. Sedangkan hari kelahiran Kabupaten Lampung Utara Sikep ini, setelah melalui berbagai kajian, disepakati jatuh tanggal 15 Juni 1946 dan ini disahkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2002.
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2006 tanggal 15 Agustus 2006 telah dimekarkan kembali 7 kecamatan yang baru, yaitu sebagai berikut:
  1. Kecamatan Hulu Sungkai ibukota Gedung Maripat
  2. Kecamatan Sungkai Tengah ibukota Batu Nangkop
  3. Kecamatan Sungkai Barat ibukota Sinar Harapan
  4. Kecamatan Sungkai Jaya ibukota Cempaka
  5. Kecamatan Abung Pekurun ibukota Pekurun
  6. Kecamatan Abung Kunang ibukota Aji Kagungan Kepala Kampung Syahrial Kunang
  7. Kecamatan Blambangan Pagar ibukota Blambangan
Sehingga saat ini di lampung Utara menjadi 23 kecamatan, yaitu:
  1. Kecamatan Abung Barat
  2. Kecamatan Abung Kunang
  3. Kecamatan Abung Pekurun
  4. Kecamatan Abung Selatan
  5. Kecamatan Abung Semuli
  6. Kecamatan Abung Surakarta
  7. Kecamatan Abung Tengah
  8. Kecamatan Abung Timur
  9. Kecamatan Abung Tinggi
  10. Kecamatan Blambangan Pagar
  11. Kecamatan Bukit Kemuning
  12. Kecamatan Bunga Mayang
  13. Kecamatan Hulu Sungai
  14. Kecamatan Kotabumi Kota
  15. Kecamatan Kotabumi Selatan
  16. Kecamatan Kotabumi Utara
  17. Kecamatan Muara Sungkai
  18. Kecamatan Sungkai Barat
  19. Kecamatan Sungkai Jaya
  20. Kecamatan Sungkai Selatan
  21. Kecamatan Sungkai Tengah
  22. Kecamatan Sungkai Utara
  23. Kecamatan Tanjung Rajan

Keadaan Geografi

secara geografis kabupaten lampung utara terletak pada 104' 40 sampai 105'08 bujur timur dan 4'34 sampai 5'06 lintang selatan dengan batas - batas wilayah sebagai berikut:

Iklim

Pada tahun 2008 suhu udara rata-rata siang hari berkisar antara 21,8oC sampai 23,8oC. Rata-rata curah hujan lebih rendah (182,54 mm) dibandingkan dengan tahun 2007(133,6 mm). Curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Maret mencapai 455,4 mm dan terendah pada bulan Mei (28,7 mm).

Bupati

  1. Burhanudin
  2. Ahmad Akuan
  3. Zainal Abidin Pagaralam
  4. Raden Sarikun
  5. Raden Sumbaji
  6. Pangeran Ingguan ( 1959 – 1960 )
  7. A. Somad ( 1960 – 1965 )
  8. M. Syarif ( 1965 – 1967 )
  9. A. Rivai ( 1967 – 1972 )
  10. TRA. Syukri ( 1972 – 1973 )
  11. Djuaini Ahmad ( 1973 – 1978 )
  12. Masno Asmono ( 1978 – 1988 )
  13. Djufri A.H. Adam ( 1989 – 1994 )
  14. Ahmad Gumbira ( 1994 – 1998 )
  15. Hairi Fasyah ( 1998 – 2009 ) - Drs.Zainal Abidin, MM (2002 – 2009 )
  16. Drs.Zainal Abidin, MM - Rohimat Aslam (2009 – 2014 )
  17. H. Agung Ilmu Mangkunegara, STP, MM - Paryadi (2014 - 2019)

Tempat Rekreasi

Bendungan Way Rarem

Terletak di Desa Pekurun, Kecamatan Abung Barat atau 36 Km dari Kotabumi, atau 113 Km dari Bandar Lampung. Obyek Wisata Way Rarem Memiliki luas 49,2 Ha tinggi bendungan 59 m dan kedalaman air 32m, luas genangan 1200 ha. Disamping untuk Obyek Wisata, Bendungan Way Rarem juga berfungsi sebagai irigasi yang dapat mengairi seluas – 22.000 ha, untuk Kecamatan Abung TimurTulang Bawang TengahTulang Bawang Udik dan Kotabumi. Terdapat beberapa spesies ikan hias air tawar khas seperti ikan Sumatera dll. Lingkungan alam dan suasana perkampungan merupakan ciri khas lokasi ini.

Bendungan Tirta Shinta

Terletak di Desa Wonomarto, Kecamatan Kotabumi dengan jarak tempuh – 10 Km dari Kotabumi, atau 111 Km dari Bandar Lampung.

Air terjun Curup Paten

Terletak di Desa Suka Menanti Kecamatan Bukit Kemuning degan jarak tempuh dari Kotabumi sekitar 40 km. Air terjun ini memiliki tiga tingkatan dengan ketinggian sekitar 4 m untuk masing - masing tingkatan.

Air terjun Curup Selampung

Terletak di Desa Gunung Bertuah Kecamatan Abung Barat dengan jarak tempuh sekitar 35 Km dari kotabumi. di lokasi ini terdapat 2 air terjun masing tinggi 12 m lebar 15 m dan tinggi 20 m lebar 3 m yang ditemukan oleh Alm Selampung pada tahun 1973.

Wisata budaya / Sejarah

Sanggar - sanggar seni budaya sebagai pelestarian seni budaya nenek moyang kabupaten lampung utara.sanggar tersebut di antaranya sanggar kemalo bumi rayo yang telah berhasil meraih berbagai prestasi tingkat nasional.

    Sabtu, 15 November 2014

    Penting untuk Diketahui! E KTP Berlaku untuk Seumur Hidup

    KTP eletronik yang kini menjadi identitas resmi masyarakat dan berlaku secara nasional ternyata mempunyai masa berlaku yang tak terbatas. Pemegang e KTP tak akan dibebani lagi memperpanjang kartu identitasnya sebagaimana KTP jenis konvensional sebelumnya. Kepala Dinas Kepedudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan Chairil Anwar, mengatakan, e KTP memang dimungkinkan berlaku selama seumur hidup karena adanya NIK yang menjadi database bagi sistem kependudukan secara naisonal. Sebelumnya e KTP memliki masa berlaku selama 5 tahun sebagaimana yang tercantum dibagian bawah kartu identitas itu, dan ketika masa berlakunya hampir habis, pemegang e KTP diwajibkan untuk melakukan perpanjangan. Pemberlakukan selama seumur hidup itu memungkinkan sepanjang tidak ada elemen perubahan data yang tercantum dalam e KTP, tapi pemegang e KTP tetap bisa melakukan perubahan data misalnya menyangkut status atau ada penambahan gelar pada nama di dalam e KTP. "E-KTP itu berlaku seumur hidup kalau tidak ada perubahan data tapi kalau dia ada perubahan data atau status harus diganti," katanya.

    Rabu, 12 November 2014

    INFORMASI LOWONGAN KERJA ONLINE payanmasktb.blogspot.com

    Lowongan Kerja Terbaru Oktober 2014 Bank BCA , Silahkan kirim Lamaran Kerja melalui pendaftarn ONLINE via : Sumber : http://karir.bca.co.id


    Lowongan Kerja Terbaru November 2014 PT Toyota Astra Finance ,Batas pendaftaran loker tgl 20 November 2014 silakan kirimkan berkas Lamaran Kerja PT Toyota Astra Finance Lengkap beserta kelengkapannya ke   : http://ft.undip.ac.id


    Lowongan Kerja Terbaru November 2014 PT Surya Madistrindo, Pendaftaran lowongan paling lambat tanggal 21 November 2014 Silakan siapkan berkas Lamaran Kerja PT Surya Madistrindo beserta kelengkapannya via EMAIL ke : amy.amanda@sm.co.id
    Jangan lupa cantumkan KODE POSISI sebagai subyek email. Sumber : http://cdc.uns.ac.id
      

    Lowongan Kerja Terbaru November 2014 PT Mega FinancePendaftaran lowongan kerja pada tanggal 17 November 2014 Silakan kirimkan berkas Lamaran Kerja PT Mega Finance Lengkap beserta kelengkapannya langsung ke : Sumber : http://cdc.uns.ac.id


    Lowongan Kerja Terbaru 
    Oktober 2014 PT KAO IndonesiaBatas pendaftaran lowongan max tgl 28 November 2014Silakan kirimkan berkas Lamaran Kerja PT KAO beserta surat lamaran lengkap dan foto ke alamat :

    Jl. Harapan Raya VI Lot.LL 3A Karawang Barat 41361, Indonesia
    Telp. 0267 - 8637482 / Fax. 0267 - 8637489
    PT. KAO INDONESIA
    Karawang International Industrial City (KIIC)

    E-mail : eka.mulyaningtyas@kao.co.id 


    Lowongan Kerja Terbaru November 2014 PT PELNI,Lowongan berakhir pada tanggal 15 November 2014 Silahkan kirimkan berkas Lamaran Kerja PT PELNI beserta kelengkapannya via EMAIL ke : sim@pelni.co.id 
    Jangan lupa sertakan SUBYEK email : IT Recruitment Sumber : http://www.pelni.co.id


    Lowongan Kerja Terbaru November 2014 PT ANTAM,Pendaftaran berakhir pada tgl 17 November 2014 ( CAP POS ) Silahkan kirim Lamaran Kerja PT ANTAM dan kelengkapannya dikirim via POS ke alamat :

    Penyelenggara Rekrutmen & Seleksi Calon Pegawai
    PT ANTAM (Persero), Tbk. UBP Nikel Sulawesi Tenggara &
    PT Antam Energi Indonesia - AENI
    PO BOX 2982 JAKARTA 10029

    Jangan lupa cantumkan kode lamaran di sudut KIRI ATAS amplop.  sumber : http://ppm-rekrutmen.com



    Lowongan Kerja Terbaru November 2014 PT Astra Honda Motor,Pendaftaran lowongan berakhir pada tgl 31 Desember 2014 Silahkan kirim Lamaran Kerja PT Astra Honda Motor berserta Dokumen kelengkapannya melalui pendaftaranONLINE via :

    LINK PENDAFTARAN LOWONGAN PT AHM Sumber : http://www.astra-honda.com

    Selasa, 11 November 2014

    JOKOWI RESMI JADI PRESIDEN RI, RUPIAH LANGSUNG SUMRINGAH


    Nilai tukar rupiah tercatat menguat usai pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang berlangsung hari ini. Sumpah jabatan Jokowi bersama wakil presiden Jusuf Kalla (JK) berhasil membuat rupiah menguat 0,81 persen. Mengutip data valuta asing Bloomberg, Senin (20/10/2014), nilai tukar rupiah menguat ke level 12.011 per dolar AS pada perdagangan pukul 10:59 waktu Jakarta. Bahkan sebelum pelantikan, nilai tukar rupiah sudah menguat 0,7 persen ke level 12.026 per dolar AS. Hingga menjelang siang, nilai tukar rupiah terus berfluktuasi menguat dan bergerak di kisaran 12.003 - 12.008 per dolar AS. Sementara kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia (BI) menunjukkan nilai tukar rupiah menguat 12.041 per dolar AS. Padahal akhir pekan lalu, nilai tukar rupiah ditutup melemah di level 12.222 per dolar AS. Usai pelantikan, Jokowi direncanakan menggelar parade menuju istana negara. Jokowi diprediksi akan memangkas subsidi bahan bakar minyak (BBM) melalui penyesuaian harga senilai RP 3.000 per liter. Selain itu Jokowi juga berjanji akan mendorong pertumbuhan ekonomi RI ke level lebih dari tujuh persen. "Para investor meningkatkan kembali ekspektasinya setelah pelantikan Jokowi. Tapi risiko masih dirasakan para investor mengingat parlemen RI didominasi parlemen," ungkap Ekonom DBS Group Holdings Ltd Gundy Cahyadi. Meski demikian, pertemuan Jokowi dengan lawan tarungnya saat pemilihan presiden 2014, Prabowo Subianto, ditangkap sebagai sinyal yang baik bagi para investor.

    DPRD DKI gelar paripurna bahas pelantikan Ahok


    Jumat, DPRD DKI gelar paripurna bahas pelantikan Ahok
    payanmaskotabumi.com

    DPRD DKI Jakarta akan  segera melaksanakan instruksi Menteri Dalam  Negeri (Mendagri) untuk segera mengangkat  Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Basuki  Tjahaja Purnama (Ahok). Rencananya rapat  paripurna akan dilaksanakan Jumat (14/11).Ketua  DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengatakan, akan segera melaksanakan rapat pimpinan pada Kamis (13/11). Sehingga dia meminta kepada seluruh anggota dewan untuk datang pada rapat paripurna sehari setelah rapat pimpinan."Tanpa mengurangi rasa hormat kepada anggota dewan yang tidak setuju dengan pengangkatan Pak Ahok sebagai gubernur, surat dari Kemendagri akan saya laksanakan," ujarnya di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (11/11).Dia enggan menanggapi deklarasi kepengurusan Komisi Merah Putih (KMP) DKI Jakarta yang dilaksanakan hari ini di Hotel Grand Melia, Kuningan, Jakarta Selatan. Menurutnya, perbedaan pandangan mengenai posisi Ahok di tubuh politisi Kebon Sirih adalah hal yang wajar. Namun tetap saja, aturan harus tetap dilaksanakan, yakni melantik Ahok sebagai gubernur DKI.
    "Silakan saja bentuk apa karena kita hanya jalankan sesuai konstitusi," kata Prasetyo.Bila ada anggota dewan yang keberatan dengan keputusan tersebut, Prasetyo mengimbau agar penolakan tersebut diselesaikan di Mahkamah Konstitusi (MK). Yang pasti, Prasetyo mengaku akan menjalankan keputusan mendagri karena sesuai dengan konstitusi.
    "Kalau dia enggak mau ya silakan ke MK. Karena ini perintah langsung dari menteri maka harus dilaksanakan. Kalau tidak artinya itu melanggar konstitusi," tutupnya.
    Politisi PDI Perjuangan ini juga meminta agar cara bicara mantan Bupati Belitung Timur itu diatur. Karena sebagai Gubernur DKI Jakarta, Ahok dapat menjadi orang yang dapat mengayomi seluruh eksekutif, legislatif dan partai politik yang tergabung dalam pembangunan Jakarta.
    "Saya juga mengimbau Pak Ahok untuk menjaga etika cara bicara, harus mengayomi semua teman-teman parpol supaya pembangunan Jakarta berjalan baik," tutupnya.

    Minggu, 09 November 2014

    Rokok Elektrik EVod 1100mah

    Rokok Elektrik EVOd 1100 MAH pmbakaran tanpa Poros (SUMBU) Rp.250.000+Liquid,
    lebih efisien
    tidak bikin Sesak
    ramah lingkungan

    Jika berminat Hub:
    HP    : 0819-6765-7666
    BBM : 2642b1a6

    bisa COD wilayah Kotabumi Lampung Utara.

    Sabtu, 08 November 2014

    TATA LETAK PEMUKIMAN DI SITUS BENTENG MAJAPAHIT, ABUNG TENGAH, LAMPUNG UTARA



    Pemukiman di Situs Benteng Majapahit, Abung Tengah, Lampung Utara merupakan pemukiman yang berbenteng dan berparit. Secara spesifik pemukiman ini mempunyai 3 area yang masing-masing ruang dibatasi oleh benteng dan parit. Secara pertanggalan ketiga area tidak berbeda.

    Abstract

    Fort Majapahit sites in Middle Abung North Lampung represent settlement that have fort and ditch. Specifically these settlements have 3 area in which each area are bordered by fort and ditch. All area is from same dating period.

    Kata kunci: tata letak, pemukiman, dan benteng

    Pendahuluan

    Secara administratif, Benteng Majapahit termasuk wilayah Kampung Pekurun, Kecamatan Abung Tengah, Kabupaten Lampung Utara, Provinsi Lampung. Secara geografis, kawasan situs Benteng Majapahit dikelilingi benteng tanah dan sungai. Situs ini terletak di sebelah utara Waduk Rarem, sebelah barat laut sipon (pintu air) I irigasi Way Rarem, Tulung Areng, dan Way Bangik. Way Rarem merupakan sungai utama di lokasi ini mengalir di sebelah timur laut. Aliran Way Rarem dari barat laut ke tenggara. Sebelah barat Way Rarem terdapat sungai kecil yang disebut Tulung Areng. Sungai ini mengalir di sebelah barat dan utara situs. Di sebelah timur situs terdapat aliran Way Bangi yang mengalir dari tenggara ke barat laut. Ketiga sungai tersebut menyatu bermuara di sebelah timur laut situs.

    Keberadaan situs Benteng Majapahit pertama kali disurvei oleh Tim Balai Arkeologi Bandung tahun 2003. Penelitian di situs Benteng Majapahit merupakan rangkaian dari penelitian tentang pemukiman Benteng di Kampung Gunungkatun Tanjungan dan Gunungkatun Malay Kecamatan Tulangbawang Udik, Kabupaten Tulangbawang, Provinsi Lampung dan pada tahun 2005 situs Benteng Majapahit ini dilakukan penelitian secara lebih mendalam.


    Berdasarkan dari analisis artefak yang dilakukan, khususnya untuk tembikar dan keramik asing, menunjukkan adanya indikasi pemukiman. Identifikasi bentuk tembikar yang telah dilakukan menunjukkan bentuk wadah yang dipergunakan sehari-hari. Wadah tersebut adalah periuk, mangkuk, pasu, kendi, dan tempayan (Laili, 2006:103-108).


    Data yang diperoleh dari analisis keramik asing menunjukkan benda-benda yang dipergunakan untuk keperluan sehari-hari, seperti piring, mangkuk, tempayan, sendok, vas, tutup, cepuk, cangkir, dan guci. Berdasarkan hasil analisis pada aspek penanggalan, keramik Cina masa dinasti Ming dan Qing, keramik Thailand, serta keramik Eropa merupakan keramik yang banyak ditemukan di situs tersebut. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa aktifitas masyarakat di Benteng Majapahit berlangsung sekitar abad ke-16 hingga abad ke-19 (Saptono, 2006: 10-12).


    Data yang menarik di situs Benteng Majapahit adalah keberadaan situs yang terbagi menjadi tiga area. Masing-masing area tersebut dibatasi dengan adanya benteng parit. Hal yang akan dikedepankan dalam tulisan ini adalah bagaimana tata letak pemukiman di situs Benteng Majapahit.


    Penelitian yang dilakukan meliputi keseluruhan lahan situs Benteng Majapahit. Penelitian bertipe eksploratif dan deskriptif dengan mengikuti pola penalaran induktif. Sejalan dengan metode eksploratif maka penelitian dilakukan dengan berlandaskan pada seluruh data guna mempertajam permasalahan, selanjutnya dilakukan pendeskripsian, analisis dan interpretasi data.


    Gambaran Situs Benteng Majapahit

    Istilah Benteng Majapahit, menurut Raja Pekurun, Tuanku Akan Pangeran mengacu pada nama pohon mojo yang rasanya pahit situs Benteng Majapahit merupakan lahan perkebunan lada. Lokasi situs berdasarkan peta topografi lembar 23 Daerah Kotabumi berada pada poisisi 04° 55’ 13,3” LS dan 104° 46’ 30” BT. Lahan situs Benteng Majapahit luasnya sekitar 900 meter persergi. Situs Benteng Majapahit terbagi dalam 3 lahan, yaitu:


    Lahan I

    Lahan sektor I merupakan lahan yang terdapat menhir. Menhir terletak di sebelah utara benteng kedua, kurang lebih pada pertengahan lahan. Jarak menhir dengan benteng berkisar 2 meter. Bentuk menhir tidak beraturan, berpenampang pipih pada bagian bawah melebar. Ukuran menhir adalah tinggi 90 cm, tebal 34 cm, dan lebar 70 cm. Di sekitar menhir diperoleh batu-batu bulat melingkar yang belum lama merupakan penataan Pak Usman (penduduk setempat). Batu-batu tersebut diperoleh dari areal lahan di situs benteng Majapahit dengan kondisi berserakan.

    Menhir di situs Benteng Majapahit (dok. Balai Arkeologi Bandung)

    Lokasi sektor I merupakan lahan yang paling dekat dengan muara juga tempat bertemunya empat sungai. Di sebelah barat sektor I terdapat lahan yang landai ke arah Tulung Areng. Tempat ini merupakan tempat yang memungkinkan untuk dipergunakan sebagai pintu masuk ke areal lahan Benteng Majapahit.


    Lahan II

    Benteng ke dua dengan lebar parit hingga mencapai sekitar 7 meter. Gundukan tanah terlihat di kedua sisi. Gundukan tanah tidak terlalu tinggi hanya sekitar 50-75 cm, sedang kedalaman parit hanya sekitar 75 cm. Pada ujung tenggara, yaitu pertemuan dengan benteng pertama, kedalaman parit hingga mencapai sekitar 6 meter.

    Di dalam benteng kedua terdapat lahan yang disebut dengan sektor II. Sektor II merupakan lahan yang hampir sebagian besar ditanami lada. Data arkeologi yang diperoleh di sektor II selain artefak juga fitur berupa tumulus (gundukan tanah). Tumulus yang ada diberi kode T 4. Diameter yang dimilki T 4 adalah 3,5 meter, sedangkan tingginya hanya 30 cm, bahkan di sisi-sisnya hampir rata dengan tanah. Kondisi saat ini tumulus terdapat batu-batu bulat kecil yang melingkarinya. Lahan II merupakan lahan yang hampir sebagian besar ditanami lada. Data arkeologi yang diperoleh di sektor II selain artefak juga fitur berupa tumulus (gundukan tanah).


    Lahan III

    Sektor III merupakan lahan yang terdapat tumulus. Lahan ini membentang timur laut-barat daya. Tumulus yang ada di sektor III berjumlah 3 tumulus. Lahan di sektor III dikelilingi parit benteng dan sungai.

    Benteng parit yang ada membentang arah barat daya – timur laut. Benteng parit ini berada di sebelah utara lahan sektor III. Benteng terlihat di kedua sisi parit setinggi sekitar 90 cm dan kedalaman parit sekitar 170 cm. Lebar parit rata-rata 1 hingga 1,5 meter. Pada ujung barat daya benteng parit terdapat tebing yang membentang ke tepi Tulung Areng. Bentangan tersebut selebar sekitar 25 meter ke tepi Tulung Areng. Benteng parit ini terus membentang ke timur laut yang kemudian menyatu pada sudut timur laut dengan benteng parit kedua. Pada ujung timur laut benteng ini juga berbelok ke tenggara, sebagai batas sebelah timur dari lahan sektor III. Benteng yang terdapat di sisi timur lahan terdiri dari benteng tanah saja. Benteng ini semakin ke tenggara cenderung rata dengan tanah. Lahan di sisi benteng semakin rendah membentuk tebing ke arah Way Bangi.



    Denah Situs Benteng Majapahit, Pekurun, Lampung Utara
    (sumber: Balai Arkeologi Bandung)


    Tata Letak Pemukiman Situs Benteng Majapahit

    Clarke (1977) membedakan keruangan arkeologi dalam 3 tingkat ruang, mikro, semimikro, dan makro. Selanjutnya Mundardjito (1990) menegaskan bahasan ketiga tingkat ruang. Tingkat mikro, pola yang dipelajari berkenaan dengan persebaran ruang dan hubungan antarruang di dalam satu bangunan, serta hubungan antara unsur-unsur bangunan dengan komponen-komponen lingkungan alam. Dalam tingkat semimikro atau meso dipelajari persebaran dan hubungan antara bangunan-bangunan di dalam sebuah situs, seta persebaran dan hubungan antara bangunan-banguanan dengan kondisi lingkungan dan sumber daya alam. Tingkat makro mempelajari persebaran dan hubungan antar situs dalam satu wilyah, serta persebaran dan hubungan antara sirus-situs dengan kondisi lingkungan. Dengan demikian, penelitian ini satuan-satuannya masuk dalam permukiman tingkat meso (semimikro) (Mundardjito, 1990: 21-26).

    Pola permukiman tingkat mikro dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain mata pencaharian, bahan bangunan, lingkungan, ketrampilan dan teknologi, struktur keluarga, kekayaan dan pangkat, pranata sosial lain dan kebutuhan khusus, spesialisasi produksi, kepercayaan agama, dan pranata sosial. Adapun pola permukiman tingkat semimikro, faktor yang mempengaruhi antara lain lingkungan dan teknologi mata pencaharian, organisasi keluarga dan kekerabatan, kelompok kelas, agama, dan etnik, spesialisasi, nilai dan orientasi, serta kosmologi. Sedang pada tingkat makro faktor yang mempengaruhi antara lain: sumber alam, perdagangan, organisasi politik, peperangan, agama, citarasa dan simbolik, serta migrasi dan perubahan populasi (Mundardjito, 1990: 21-26). 


    Perilaku manusia dalam menentukan lokasi tinggalnya tidak akan acak akan tetapi mengikuti zona-zona tertentu (Parson, 1972:134-135). Demikian halnya dalam pembagian ruang menurut Watson et. al, (1971) dan Fagan (1981) untuk hunian pun tidak acak dan teratur. Keteraturan itu juga mencerminkan pola pembagian ruang, sehingga hubungan antara manusia dan ruang dimana mereka berinteraksi, dapat terungkapkan (Eriawati, 1997: 64-65).


    Pemukiman situs Benteng Majapahit merupakan pemukiman di daerah aliran sungai. Situs dikelilingi sungai, kecuali di sisi barat. Ketiga sungai tersebut juga sebagai batas wilayah situs secara menyeluruh. Bentang lahan situs memenuhi syarat sebagai suatu pemukiman. Situs dengan luas 900 meter persegi mempunyai permukaan tanah relatif datar. Posisi situs juga berada lebih tinggi dari sungai karenanya situs relatif aman. Pendukung situs dapat dengan leluasa memperhatikan pendatang yang datang dari arah sungai.

    Muara di sebelah timur laut situs Benteng Majapahit
    (Dok. Balai Arkeologi Bandung)

    Situs Benteng Majapahit sebagai sebuah pemukiman mempunyai karakteristik khas. Selain sungai sebagai batas situs, di dalam situs juga terbagi lagi menjadi 3 area (lahan). Ketiga area tersebut dibatasi oleh benteng dan parit.

    Tata letak pemukiman di situs Benteng Majapahit terbagi menjadi 3 area (lahan), yaitu

    1. Area (lahan) 1 terletak dekat muara serta sebagai pintu masuk situs. Lahan ini dicirikan dengan fitur menhir.
    2. Area (lahan) 2 terletak di antara lahan I dan III. Lahan dicirikan dengan satuu tumulus (punden) yang sudah mengalami erosi. Tumulus ini menurut etnohistori dipercaya sebagai makam salah satu poyang pembuka desa. Ditilik dari masa tumulus ini diasosiasikan sebagai tinggalan masa Islam.
    3. Area (lahan) III dicirikan dengan 3 tumulus. Seperti halnya tumulus di lahan II, tumulus juga dianggap sebagai makam poyang leluhur. Dengan demikian tumulus ini juga diasosiasikan sebagai tinggalan masa Islam.
    Berdasarkan temuan fitur dari masing-masing lahan dapat ditarik suatu simpulan sementara bahwa pemukiman di situs Benteng Majapahit kemungkinan besar merupakan situs yang mengalami perkembangan dari masa yang lebih tua dalam hal ini masyarakat prasejarah yang dicirikan oleh menhir sampai dengan perkembangan sesudahnya yang dicirikan dengan tumulus. Adapun benteng parit yang terdapat di antara lahan lebih merupakan batas wilayah saja.


    Penutup

    Pemukiman situs Benteng Majapahit merupakan pemukiman yang berbenteng dan berparit. Secara spesifik lagi pemukiman ini mempunyai 3 area yang masing-masing ruang dibatasi oleh benteng dan parit. Secara pertanggalan ketiga area tidak berbeda. Pertanggalan relatif berdasarkan keramik asing menunjukkan bahwa pemukiman di situs secara keseluruhan berlangsung sekitar abad ke-16 hingga abad ke-19. Hal tersebut didasarkan pada keramik Cina masa dinasti Ming dan Qing, keramik Thailand, serta keramik Eropa merupakan keramik yang banyak ditemukan di situs tersebut.

    Keramik yang ditemukan di situs Benteng Majapahit baik dari kegiatan survei maupun ekskavasi menunjukkan benda-benda untuk keperluan sehari-hari seperti mangkuk, piring, dan sendok. Dengan adanya ragam temuan seperti itu, situs Benteng Majapahit menunjukkan sebagai situs pemukiman.


    Daftar Pustaka

    Clarke, David L. 1977. Spatial Archaeology. London: Academic Press.

    Eriawati, Yusmaeni. 1997. “Gua Sumpang Bita: Model Kajian Pemukiman Skala Mikro”. Dalam Naditira Widya No. 02/1997, hlm. 63-72. Banjarmasin: Balai Arkeologi Banjarmasin.


    Laili, Nurul. 2006. “Bentuk-bentuk Tembikar Di Situs Benteng Majapahit, Kabupaten Lampung Utara”. Dalam Agus Aris Munandar (ed.). Widyasancaya, hlm.103-108. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia..


    Mundardjito. 1990. “Metode Penelitian Permukiman Arkeologi”. Dalam Edy Sedyawati et al. (ed.). Monumen: Karya Persembahan Untuk Prof. Dr. R. Soekmono, hlm.19-31. Depok: Fakultas Sastra Universitas Indonesia.


    Parson, J.R. 1972. Archaeological Settlement Pattern. Dalam Annual Review of Anthropology Vol. 1: 127-150.


    Saptono, Nanang. 2006. Laporan Hasil Analisis Artefak Keramik Asing Temuan Hasil Penelitian Arkeologi di Situs Benteng Majapahit, Kampung Pekurun, Kec. Abung, Kab. Lampung Tengah. Balai Arkeologi Bandung.



    Catatan:
    Tulisan ini diterbitkan di buku berjudul “Widyasaparuna”, hlm. 102 – 108. Editor: Prof. Dr. Timbul Haryono. Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia Komda Jawa Barat – Banten, 2006.