Jumat, 31 Oktober 2014

Cadangan Listrik Lampung 30% Persen dari Beban Puncak, Ini Idealnya

BANDAR LAMPUNG - Kondisi kelistrikan Lampung bisa dikatakan saat ini belum ideal. Karena idealnya kelistrikan di Lampung yakni bilamana memiliki cadangan daya 30 persen dari beban puncak. Hal tersebut dikatakan I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (31/10) sore. "
Kondisi listrik masih pas - pasan belum ideal, karena idealnya harus punya cadangan daya 30 persen dari beban puncak. Misal kalau beban puncak sebesar 800 MW, paling tidak ada cadangan sebanyak 240 MW," ungkapnya. Ia menjelaskan, beban puncak daya Provinsi Lampung paling maksimal pernah mencapi hingga sebesar 819 MW dan untuk pasokan daya jumlahnya hampir sama sehingga pas - pasan. "Karena pada dasarnya pertumbuhan pemakai listrik di Lampung cukup lumayan besar sekarang ini," jelasnya. (eka) Berita Terkait: Biarpet Listrik PLN Lampung Gangguan pada Crusher, Ini Juga Penyebab Biarpet Lampung Ini Loh Sebab Biarpet di Lampung Menurut PLN Yang Sabar Ya, PLN Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Berakhir Listrik Padam, Warga Mengeluh di Media Sosial Instalasi Crusher House PLTU Tarahan Lamsel Rusak

Kondisi pemadaman akhir - akhir ini yang kerap melanda, juga disebabkan terjadi gangguan pada Crusher (peralatan yang berfungsi sebagai pemecah batu bara) sehingga supply batubara menuju ruang bunker terganggu dan  PLTU Tarahan Unit 3 dan Unit 4 tidak bisa beroperasi.
I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung menjelaskan kondisi tersebut, menyebabkan pembangkit tersebut tidak bisa membantu pasokan daya sebesar 175 MW ke Sub Sistem Lampung sehingga terjadi pemadaman bergilir sebesar 111, 8 MW.
"Kondisi tersebut mulai berlangsung sejak 2 - 3 hari lalu yakni dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga semalam. Dan telah dilakukan perbaikan tim PLTU Tarahan Unit 3 dan Unit 4, mulai tanggal 28 Oktober malam dan diharapkan mulai sore hari ini satu unit pembangkit bisa membantu pasokan daya sebesar 80 MW," ungkap , Jumat (31/10) sore.
Lanjut I Ketut menyatakan seandainya adanya bantuan satu unit pembangkit dapat berjalan lancar dengan catatan pembangkit lainnya tidak terganggu maka pada Jumat (31/10) malam nanti defisit daya tidak terlalu banyak kisaran 10 MW - 30 MW. "Jadi diharapkan tidak ada pemadaman lagi. Kondisi pemadaman akhir - akhir ini yang kerap melanda, juga disebabkan terjadi gangguan pada Crusher (peralatan yang berfungsi sebagai pemecah batu bara) sehingga supply batubara menuju ruang bunker terganggu dan  PLTU Tarahan Unit 3 dan Unit 4 tidak bisa beroperasi.
I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung menjelaskan kondisi tersebut, menyebabkan pembangkit tersebut tidak bisa membantu pasokan daya sebesar 175 MW ke Sub Sistem Lampung sehingga terjadi pemadaman bergilir sebesar 111, 8 MW.
"Kondisi tersebut mulai berlangsung sejak 2 - 3 hari lalu yakni dari tanggal 27 Oktober 2014 hingga semalam. Dan telah dilakukan perbaikan tim PLTU Tarahan Unit 3 dan Unit 4, mulai tanggal 28 Oktober malam dan diharapkan mulai sore hari ini satu unit pembangkit bisa membantu pasokan daya sebesar 80 MW," ungkap , Jumat (31/10) sore.
Lanjut I Ketut menyatakan seandainya adanya bantuan satu unit pembangkit dapat berjalan lancar dengan catatan pembangkit lainnya tidak terganggu maka pada Jumat (31/10) malam nanti defisit daya tidak terlalu banyak kisaran 10 MW - 30 MW. "Jadi diharapkan tidak ada pemadaman lagi.

PLN Distribusi Lampung menyatakan terjadinya kondisi pemadaman total di wilayah Provinsi Lampung sebagai akibat dari gangguan saluran transmisi di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pernyataan tersebut disampaikan I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung saat dijumpai di ruang kerjanya,
"Jadi, pada pukul 01.47 WIB dini hari saluran transmisi Bukit Asam Baturaja 1 dan 2 mengalami gangguan penurunan frekuensi sehingga mengakibatkan pemadaman total di Provinsi Lampung," tuturnya.
Menurutnya, pada pukul 01.59 WIB bertahap dilaksanakan penormalan penyulang sehingga sebagian pelanggan sudah mulai menyala.
"Jadi untuk sebagian pelanggan saat ini secara bertahap sudah menyala. Dan ini tidak bisa langsung total keseluruhan karena dikhawatirkan terjadi blackout (padamnya lebih parah lagi).

PLN Distribusi Lampung menyatakan terjadinya kondisi pemadaman total di wilayah Provinsi Lampung sebagai akibat dari gangguan saluran transmisi di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pernyataan tersebut disampaikan I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung saat dijumpai di ruang kerjanya, (31/10) sore.
"Jadi, pada pukul 01.47 WIB dini hari saluran transmisi Bukit Asam Baturaja 1 dan 2 mengalami gangguan penurunan frekuensi sehingga mengakibatkan pemadaman total di Provinsi Lampung," tuturnya.
Menurutnya, pada pukul 01.59 WIB bertahap dilaksanakan penormalan penyulang sehingga sebagian pelanggan sudah mulai menyala.
"Jadi untuk sebagian pelanggan saat ini secara bertahap sudah menyala. Dan ini tidak bisa langsung total keseluruhan karena dikhawatirkan terjadi blackout (padamnya lebih parah lagi).

PLN Distribusi Lampung menyatakan terjadinya kondisi pemadaman total di wilayah Provinsi Lampung sebagai akibat dari gangguan saluran transmisi di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pernyataan tersebut disampaikan I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung saat dijumpai di ruang kerjanya, (31/10) sore.
"Jadi, pada pukul 01.47 WIB dini hari saluran transmisi Bukit Asam Baturaja 1 dan 2 mengalami gangguan penurunan frekuensi sehingga mengakibatkan pemadaman total di Provinsi Lampung," tuturnya.
Menurutnya, pada pukul 01.59 WIB bertahap dilaksanakan penormalan penyulang sehingga sebagian pelanggan sudah mulai menyala.
"Jadi untuk sebagian pelanggan saat ini secara bertahap sudah menyala. Dan ini tidak bisa langsung total keseluruhan karena dikhawatirkan terjadi blackout (padamnya lebih parah lagi).

PLN Distribusi Lampung menyatakan terjadinya kondisi pemadaman total di wilayah Provinsi Lampung sebagai akibat dari gangguan saluran transmisi di Lahat, Sumatera Selatan (Sumsel).
Pernyataan tersebut disampaikan I Ketut Darpa, DM Humas PLN Distribusi Lampung saat dijumpai di ruang kerjanya, (31/10) sore.
"Jadi, pada pukul 01.47 WIB dini hari saluran transmisi Bukit Asam Baturaja 1 dan 2 mengalami gangguan penurunan frekuensi sehingga mengakibatkan pemadaman total di Provinsi Lampung," tuturnya.
Menurutnya, pada pukul 01.59 WIB bertahap dilaksanakan penormalan penyulang sehingga sebagian pelanggan sudah mulai menyala.
"Jadi untuk sebagian pelanggan saat ini secara bertahap sudah menyala. Dan ini tidak bisa langsung total keseluruhan karena dikhawatirkan terjadi blackout (padamnya lebih parah lagi).

0 komentar:

Posting Komentar